BOGOR - Tarling orang mengenalnya sebagai kesenian khas panutra, Indramayu - Cirebon. Mengusung bait-bait syair berbahasa Cirebonan diiringi alat utama berupa gitar dan seruling. Bait syair biasanya bertema yang menyentuh kehidupan kemasyarakatan dan menyelipkan pesan-pesan moral atau akhlak. Seperti yang sering disenandungkan oleh H. Abdul Ajid (alm.), sang maestro Tarling.
" ...aja sok sombong... aja sok sombong ...brokat disewoti uwong...mending gotong royong...timbang gawe omong...rebutan pepesan kosong."
yang artinya ( Jangan sombong... Nanti akan dimarahi atau tidak disenangi orang lain...Tapi marilah bergotong royong...dari pada berbantah-bantahan (jidal)...yang hanya memperebutkan sesuatu yang tidak bernilai guna)
Namun, tarling yang dimaksud dalam tulisan ini adalah akronim dari Taraweh Keliling di bulan Romadhon.
Pada Romadhon 1442 H / 2021 M, pengurus Lembaga Ta'mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Bogor mengadakan Tarling. Programnya dikemas dalam balutan Tahlilan, Tausiyah jelang buka puasa bersama, dilanjutkan hingga terawih dan tadarus Qur'an.
Implementasinya melibatkan pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dengan pelakssna teknis adalah LTMNU tingkat kecamatan.
Pilihan masjid tempat Tarling digodok bersama antara LTMNU dengan MWCNU.
Sebagai pemberi Tausiyah adalah jajaran syuriah atau Tanfidziyah MWCNU. Sedangkan penyampaian program dalam pemakmuran, manajenen masjid dan linked match programme dengan pihak terkait disampaikan oleh LTMNU.
Tarling sebagai wujud perhatian dan menjalin hubungan keakraban dengan pengurus DKM Masjid, saling memberi tanda mata. Pihak LTMNU dan MWCNU memberi jam dinding berlogo NU-MWCNU dan LTMNU. Atau Cindremata lainnya, untuk menjalin tali kasih. Ini bukti hadirnya NU di masjid dan menyapa jamaah masjid, sebagai tonggak dasar harokah NU.
Jika masjid-masjid diopeni oleh pengurus NU dan menitipkan logo NU, insya Allah akan menampilkan corak keberagamaan yang cinta NKRI, bernuansa toleran dan menjunjung ajaran wasatiyah, tidak radikal dalam konotasi negatif, rahmatan Lil 'alamin.
Malam Sabtu kemarin, tanggal 16 April 2021, Tarling di kecamatan Kemang.
" Cinderamata berupa jam berlogo MWCNU dan LTMNU dari kami untuk dipasang di masjid ini, sebagai bukti bahwa kami telah hadir dan insya Allah kegiatan ta'lim NU seperti Lailatul Ijtima' bisa ditempatkan di mari", kata kang Farid - Ketua Tanfidziyah MWCNU Kemang dengan logat Sunda Bogor bercampur dialek Betawi.
Sedangkan mewakili LTMNU kang Yahya - pengurus LTM MWCNU Kemang sebagai pelaksana teknis Tarling di wilayah ini, menyampaikan pesan Ketua LTMNU Kabupaten Bogor - H. Agus Riadi.
" Kami dari LTMNU menyampaikan salam silaturahmi dari Ketua PC LTMNU. Mari kita bersama-sama memakmurkan masjid dan musholla di lingkungan kita. Sehingga, bermula dari Masjid akan melahirkan pribadi yang berakhlaqul Karimah oleh sebab Rahmat Allah sebagai pemilik Masjid", demikian kang Yahya.
" Harapan LTMNU adalah di masjid Al-Hidayah, kampung Bangkong Renang, Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor menjadi basis Harokah NU, dengan dibentuknya Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PARNU) berbasis masjid, salah satunya di masjid Al Hidayah ini", lanjut Kang Yahya menyampaikan pesan ketua PC LTMNU Kabupaten Bogor.
Insya Allah kegiatan Tarling juga dilaksanakan di tempat lain dan pengurus LTMNU tingkat kecamatan menjadi pelaksana teknis. Al Harokatu...Barokah. ( FERI)